Selasa, 05 Desember 2017

Produksi Furniture Lancar Dengan Teknik Pemilihan Kayu Yang Benar!

Selayaknya benda-benda lainnya, furniture juga melalui proses produksi yang terbilang cukup rumit. Bagaimana tidak, proses produksi awal sebuah furniture adalah menentukan jenios serta kualitas dari bahan baku furniture, yakni kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan adalah kayu jati, mahoni, akasia, dan sonokeling, meski tak menutup kemungkinan untuk jenis-jenis kayu lainnya dibuat menjadi furniture. Ke-empat jenis kayu diatas adalah jenis yang paling populer dengan spesifikasinya masing-masing. Kayu jati adalah raja dari semua kayu, hal ini karena kayu jati memiliki kandungan minyak jati yang baik untuk mencegah furniture cepat rusak. Selain itu, kayu jati juga memiliki ciri serat kayu yang padat serta halus, dengan berbagai kelebihna tersebut, maka pantas jika kayu jati memiliki harga paling mahal diantara ke-empatnya. Kedua, kayu mahoni. Berada satu tingkat dibawah kayu jati menjadikan kayu mahoni sebagai primadona kualitas kedua. Harga yang ditawarkan pun boleh terbilang murah, namun kualitas tidak murahan.



Selanjutnya ada kayu sonokeling. Ciri khas dari kayu sonokeling adalah warnanya ungu tua hingga menyerupai hitam. Karakteristik lainnya adalah, kayu sonokeling memiliki ketahanan super, hingga mampu bertahan puluhan tahun. Di tunjang dari sisi artistik dan ketahanan, kayu sonokeling memang layak digunakan sebagai bahan utama  pembuatan furniture. Yang terakhir ada kayu akasia. Secara kasat mata fisik kayu akasia menyerupai kayu jati, namun dengan spesifikasi yang lebih rendah serta harga yang murah. Jika kayu jati memiliki serat padat yang halus, maka sebaliknya bagi kayu akasia. Kayu ini emmiliki serta kasar serta bobot kekerasan yang sangat tinggi, sehingga banyak ahli ukir yang keberatan jika harus mengukir diatas penampang kayu akasia. Para pengrajin biasanya mencampur penggunaan kayu akasia dengan material kayu yang lain untuk meningkatkan harganya.

Tips memilih kayu untuk produksi furniture

Sebagai bahan dasar furniture, kayu memegang peranan penting. Selain dari konstruksi yang kuat, keindahan fisik dari sebuah furniture juga mesti diperhatikan. Furniture buatan Jepara menggunakan daya tarik ukiran sebagai tambahan nilai jual, dengan tidak menurunkan sedikitpun dari kualitas furniture tersebut. Tak heran jika semakin banyak konsumen yang merasa tertarik dengan furniture buatan Jepara.


Sebelumnya telah disinggung terkait penggunaan kayu untuk bahan furniture, selain dari ciri-ciri diatas, pastikan juga untuk memastikan bahwa kayu-kayu tersebut layak disuguhkan kepada konsumen. Caranya dengan melihat bentuk dan ukuran kayu yang besar dan kuat. Jenis kayu yang baik juga memiliki warna cerah yang segar dan tidak berlubang. Akan berbeda hasilnya jika menggunakan kayu yang terlihat masih mentah, menandakan bahwa kayu tersebut belum tua maksimal. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas furniture yang dihasilkan. Selain itu, kadar air dan tingkat kelembapan juga harus diperhitungkan.

Mau beli furniture berkualitas harga ramah kantong? Kunjungi akun marketplace kami untuk lihat katalog produknya yaaa,
TOKOPEDIA
BUKALAPAK



Tagged in: produksi furniture indonesia , produksi furniture jepara , produksi furniture jakarta , flowchart produksi furniture , mesin produksi furniture , sop produksi furniture , alat produksi furniture , usaha produksi furniture , proses produksi furniture rotan , teknik produksi furniture , produksi furniture , alur produksi furniture , produksi mebel besi , biaya produksi furniture , produksi furniture di bali , produksi mebel di bandung , produksi mebel di jogja , produksi mebel indonesia , proses produksi industri furniture , produksi mebel jepara , produksi mebel kayu , proses produksi furniture kayu